Persaingan dalam dunia bisnis secara umum terbagi menjadi 2
-Pesaing Destruktif
-Pesaing Konstruktif
Pesaing Destruktif.
Dalam strategi bisnis, pesaing tipe ini lebih kepada menguatkan kekuatan untuk menghancurkan pengaruh pasar terutama dalam margin dari lawan atau justrumengurangi margin perusahaan itu sendiri. Seperti kasus di atas sebuah provider sengaja menurunkan margin lawannya dengan banting harga dan diskon di semua lini, harga per unit selalu dibawah pesaing. Pesaing ini memicu tingkat Profit Margin perusahan itu sedikit terganggu, namun tujuan utama memang bukan profit margin, tapi lebih kepada tujuan menurunkan omset dan margin dari pesaing, untuk dialihkan/direbut. Sehingga terkadang perusahaan sengaja mengganti-ganti harga sesuai dengan pergantian harga perusahaan lain. Ada pula provider yang berusaha menurunkan tingkat akses call/telepon, untuk mengalihkan kepada sms, agar BTS tetap mampu melayani.
Pesaing konstruktif
Dalam stategi Bisnis,pesaing konstruktif adalah pesaing yang membangun iklim persaingan sehat dan saling mendukung dengan perusahaan lawan. Pesaing konstruktif bertujuan meningkatkan nilai tambah, nilai manfaat, nilai pemuasan dan nilai kecocokan yang tinggi dengan pelanggan dengan tidak melakukan pola strategi bisnis yang menurunkan profit margin perusahaan itu sendiri. PEsaing konstruktif mempunyai ciri yaitu menawarkan produk dan layanan dengan nilai tambah tinggi dan dengan tujuan untuk pemenuhan segmen yang masih kosong atau segmen yang tidak teridentifikasi secara khusus, dengan tujuan untuk menggairahkan Suasana manajemen yang beriklim baik pada perusahaan tersebut. Ciri inilah yang justru akan meningkatkan gairah persaingan yang sehat, daling mendukung dan saling menguji efektifitas strategi bisnisnya. Contohnnya dari tip pesaing ini Bergabungnya Bank dalam ATM bersama, bersaing namun tetap salling mendukung.
Pola persaingan yang sehat akan memunculkan penurunan harga namun justru meningkatkan kualitas layanan dan produknya.
Arti pesaing dalam strategi bisnis yaitu:
1. Untuk menguji prestasi internal perusahaan.
2. Untuk pembangkit dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
3. Untuk membandingkan produk yang di hasilkan baik produk dalam bentuk jasa ataupun barang.
4. Untuk alat uji pasar, terutama pasar yang bersifat monopoli.
5. Untuk lebih kreatif dan Inovatif dalam menghasilkan suatu produk.
6. Membangkitkan semangat untuk bersaing baik secara individu maupun teamwork.
7. Pesaing sebagai partner terbaik dalam kawasan yang melarang praktek monopoli.
Sehingga pesaing jangan kita jadikan sebagai lawan namun semestinya kita jadikan sebagai partner untuk lebih inovatif dan kreatif.
Referensi : dari berbagai sumber di internet